Desa Penglipuran, yang terletak di Kabupaten Bangli, Bali, Indonesia, merupakan sebuah desa yang indah dan kaya akan warisan budayanya. Desa ini sering disebut sebagai salah satu desa tercantik di Bali, dengan reputasi kebersihan, tradisi yang terjaga, dan arsitektur yang menakjubkan.
Daftar isi
Daya Tarik Wisata
1. Arsitektur Tradisional Bali yang Menawan
Seluruh desa di Bali mempunyai ciri khas tata ruang desa yang sangat menjunjung tinggi nilai leluhur. Hal ini jugalah yang bisa kamu temukan di Desa Penglipuran, di mana desa ini mengikuti konsep Tri Mandala, yaitu Utama Mandala, Madya Mandala, serta Nista Mandala.
Setiap rumah memiliki arsitektur yang unik dan menawan dengan atap jerami yang menjulang tinggi dan dinding yang dibuat dari kayu dan batu alam. Di sekitar rumah terdapat taman-taman kecil yang dihiasi dengan bunga-bunga dan patung-patung yang cantik.
2. Lingkungan yang Asri
Desa Penglipuran terkenal dengan lingkungan yang asri, dengan jalan-jalan beraspal yang bersih, bangunan tradisional yang terawat, serta banyaknya pohon bambu dan pepohonan hijau yang memberikan suasana alam yang sejuk. Pengunjung dapat merasakan kedamaian dan ketenangan di desa ini.
3. Budaya Bali yang Otentik
Bicara soal Pulau Bali, tentu tidak terlepas dari adat budaya yang masih sangat kental. Begitu pula adat budaya di Desa Penglipuran yang mana biasanya penduduk sekitar akan mengadakan festival budaya bernama Penglipuran Village Festival.
Di festival ini, wisatawan dapat melihat parade pakaian adat Bali, Barong Ngelawang, parade seni budaya, hingga berbagai macam lomba.
4. Loloh Cemcem, Tipat Cantok, dan Durian
Loloh cemcem dan tipat cantok merupakan kuliner khas Desa Penglipuran yang wajib kamu coba saat berkunjung ke sana. Adapun loloh cemcem adalah minuman yang terbuat dari daun cemcem, sedangkan tipat cantok adalah makanan yang berisi ketupat dan sayur rebus lengkap dengan bumbu kacang yang gurih.
Bagi kamu penyuka buah durian, kamu bisa membeli di rumah-rumah penduduk desa yang menjualnya. Durian yang dijual disini adalah durian lokal khas Bali yang biasanya berasal dari daerah Bangli dan Kintamani.
5. Komunitas yang Hidup Rukun dan menjaga kebersihan
Masyarakat di Desa Penglipuran hidup dalam harmoni dan rukun. Mereka memiliki tradisi gotong-royong yang terjaga dengan baik dan sering kali membantu satu sama lain dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Pengunjung dapat berinteraksi dengan masyarakat setempat dan mempelajari lebih banyak tentang kebiasaan mereka.
Selain itu, desa wisata ini memiliki aturan ketat tentang pengelolaan limbah dan penanggulangan sampah, dan setiap penduduk diwajibkan untuk menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitarnya. Perhatian terhadap kebersihan ini telah menghasilkan lingkungan yang bersih dan sehat, tanpa sampah atau polusi.
Aktivitas yang Bisa Dilakukan Wisatawan
1. Mengunjungi Pura untuk Belajar Budaya
Aktivitas pertama yang bisa kamu lakukan saat datang ke desa wisata ini adalah mengunjungi pura untuk belajar budaya penduduk setempat. Di sini, kamu bisa berkunjung ke Pura Penataran, Pura Puseh, dan Pura Dalem.
Ketiga pura tersebut bisa menjadi tempat yang tepat untuk belajar tentang adat dan budaya yang ada di Desa Penglipuran. Jika datang di waktu yang tepat, kamu juga bisa menyaksikan perayaan adat, seperti Ritual Galungan dan Ngusaba Desa, lho.
2. Mencicipi Kuliner Khas
Berlibur ke Penglipuran Village belum lengkap rasanya jika tidak mencicipi kuliner khas penduduk setempat. Kamu bisa mencoba berbagai makanan dan minuman khas yang dijual oleh penduduk sekitar. Mulai dari tipat cantok, mujair nyat-nyat, klepon ketela ungu, suwweg, loloh cemcem, dan buah-buahan lokal.
3. Membuat Kerajinan Tangan dari Bambu
Luasnya hutan bambu yang ada di desa ini membuat sebagian penduduk kerap membuat kerajinan tangan yang bisa dibeli para wisatawan. Namun, kamu juga bisa coba membuat kerajinan tangan sendiri. Nantinya, para pengrajin lokal akan membantumu dalam membuat kerajinan tangan tersebut.
Kerajinan tangan yang bisa kamu temukan, seperti sirap bambu, sokasi, kulkul, asbak, gedeg, tempat obor, dan lainnya.
4. Menjelajahi Hutan Bambu
Selain membuat kerajinan tangan dari bambu, kamu juga dapat melepas penat dengan menikmati suasana asri di hutan bambu Penglipuran Village ini. Selama menjelajah hutan bambu, kamu akan menemukan banyak spot cantik untuk berfoto-foto dan mengabadikan momen.
5. Merasakan Menjadi Penduduk Lokal
Bagi kamu yang tertarik dengan kehidupan penduduk lokal di desa ini, maka bisa coba sensasi menginap di rumah penduduk. Beberapa penduduk desa kerap menyewakan rumahnya sebagai tempat menginap wisatawan.
Dengan begitu, maka kamu bisa berbaur dan mencoba pengalaman menjadi penduduk desa. Tak hanya itu, kamu juga bisa healing sejenak dari rutinitas padat tinggal di area perkotaan.
Lokasi dan Rute Menuju Desa Wisata Penglipuran
Desa wisata Penglipuran berlokasi di Kecamatan Bangli, Provinsi Bali. Jika kamu menggunakan transportasi udara, maka jarak tempuh menuju lokasi dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sekitar 60 kilometer. Setidaknya kamu perlu menghabiskan waktu selama 1 jam 30 menit jika menggunakan kendaraan bermotor dari bandara.
Kamu bisa memilih untuk sewa mobil ataupun menggunakan kendaraan pribadi. Namun, untuk menuju ke lokasi, lebih disarankan menggunakan kendaraan roda empat, ya. Jadi, perjalananmu bisa lebih nyaman.
Jika kamu berangkat dari daerah Seminyak, maka perjalanan ke Desa Penglipuran akan menempuh jarak 59 kilometer atau sekitar 1,5 jam berkendara.
Sedangkan jika berangkat dari daerah Sanur, jarak tempuhnya sekitar 1 jam berkendara. Demi bisa sampai ke lokasi, kamu bisa menggunakan panduan Google Maps, agar tidak tersesat.
Harga Tiket Masuk
Harga tiket masuk ke desa wisata ini terbilang sangat terjangkau. Kamu cukup membayar tiket sebesar Rp 25.000 untuk orang dewasa dan Rp 15.000 untuk anak-anak di atas dua tahun. Sedangkan untuk wisatawan asing, harga tiketnya sebesar Rp 50.000 untuk orang dewasa dan Rp 30.000 untuk anak-anak.
Tertarik untuk Berlibur ke Desa Penglipuran Bali?
Itu dia ulasan singkat tentang Desa Penglipuran di Bali yang menarik untuk kamu kunjungi saat berlibur ke Pulau Dewata ini. Yuk, segera packing barang dan booking tiket buat liburan!
Pertanyaan yang sering ditanyakan
Penglipuran merupakan sebuah desa wisata yang warganya senantiasa menerapkan dan menjaga adat istiadat serta budaya tradisional Bali, berlokasi di Kab. Bangli, Bali, Indonesia.
Benar. Desa Penglipuran menjadi desa ke-3 paling bersih di dunia berdasarkan Green Destinations Foundation.
Jika kamu menggunakan transportasi udara, maka jarak tempuh menuju lokasi dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sekitar 60 kilometer. Setidaknya kamu perlu menghabiskan waktu selama 1 jam 30 menit jika menggunakan kendaraan bermotor dari bandara.
Harga tiket masuk ke desa wisata ini terbilang sangat terjangkau. Kamu cukup membayar tiket sebesar Rp 25.000 untuk orang dewasa dan Rp 15.000 untuk anak-anak di atas dua tahun.